Salah satu kesalahan besar dalam ilmu pengetahuan adalah tentang kecepatan cahaya.
Dan hal ini dibiarkan terus menerus.
Historical nya silahkan baca : http://id.wikipedia.org/wiki/Kecepatan_cahaya
setelah membaca kita telaah penjelasan di bawah ini:
Dari penelitian terakhir menyimpulkan bahwa kecepatan cahaya diukur dalam ruang hampa sebesar : 299.792.458,00 meter per detik (m/s)
Menurut saya, kecepatan cahaya adalah tak hingga dan tidak konstan walaupun di ruang hampa.
Intensitas cahaya mempengaruhi kecepatan cahaya. Sumber cahaya juga menentukan besarnya intensitas cahaya yang dihasilkan. Jarak tembus dari cahaya pun akan berbeda-beda. kecepatan cahaya akan mengalami penurunan di kondisi ruang dengan jumlah parikel hitam sedikit.
Logikanya. pada saat petir dilangit di siang hari. Kita dapat melihat cahaya petir dengan sangat cepat dan menerangkan permukaan bumi (efek kilat).
Tapi coba anda nyalakan senter di langit. Apakah kita akan menerima terangnya senter di permukaan bumi. Kecepatan cahaya mengalami penurunan di jalur sinarnya.
Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor:
1. Cahaya tersebut tidak sampai ke kita (tidak menerangkan permukaan bumi).
Hal ini jelas bahwa cahaya dipengaruhi oleh partikel hitam.
2. Cahaya senter intensitasnya terlalu kecil. Hal ini jelas bahwa intensitas mempengaruhi kecepatan cahaya dan kecepatan cahaya pun dipengaruhi oleh hambatan yaitu partikel cahaya dari sinar matahari.
Untuk membuktikan bahwa partikel hitam sangat mempengaruhi kecepatan cahaya adalah :
Jika kondisi di malam hari kita dapat akurat menyimpulkan bahwa senter di langitpun dapat menerangi cahaya permukaan bumi asalkan intensitas cahayanya kuat
Petir pun sama. di malam hari akan menerangi permukaan bumi.
Siang hari , hanya cahaya yang intensitasnya besar yang dapat konstan pada kecepatan tertentu.
Cahaya intensitas rendah tidak memiliki kecepatan cahaya yang sama dengan cahaya dari sumber cahaya yang intensitas nya tinggi sehingga kecepatannya akan menurun dan tidak sampai ke permukaan bumi.
Dari penelitian ini. kecepatan cahaya jelas dipengaruhi oleh partikel hitam yang terkandung di ruang penelitian.
Satu-satunya variabel yang mempengaruhi kecepatan cahaya adalah partikel hitam (black partikel). Penelitian tentang partikel hitam memang belum sepopuler penelitian lainnya.
Banyaknya partikel hitam mempengaruhi kecepatan cahaya sehingga cahaya lebih cepat sampai kepada kita.
Kesimpulan :
1. Teori kecepatan cahaya 299.792.458,00 meter per detik (m/s) adalah salah karena kecepatan cahaya tidak bersifat konstan. Kecepatan cahaya tergantung besarnya intensitas cahaya.
2. Kecepatan cahaya tidak selalu konstan. Hal ini diakibatkan adanya tabrakan partikel cahaya yang ditembakkan (cahaya dengan intensitas rendah) dengan partikel cahaya terang (partikel cahaya dengan intensitas tinggi) sehingga cahaya dengan intensitas rendah dibiaskan sehingga cahaya yang ditembakkan akan berhenti pada jarak tertentu.
3. Kecepatan cahaya maksimum akan dihasilkan bila partikel cahaya terang bertabrakan dengan partikel hitam. Partikel hitam sangat bersifat reaktif.
Ada teori baru disini:
1. setiap partikel cahaya mempunyai intensitas yang berbeda-beda, tergantung sumber cahaya. Contoh. jika kita menyalakan cumber cahaya senter di sinar terang matahari, maka akan tidak terlihat terangnya senter.
2. Partikel cahaya terang bermuatan positif dan partikel cahaya hitam bermuatan negatif menghasilkan partikel terang yang memperbesar kecepatan cahaya.
Partikel hitam bisa pula disebutkan sebagai katalis untuk memperbesar kecepatan cahaya.
Semua teori ilmu pengetahuan bersumber dari logika. semua logika menjadi teori setelah ada pembuktian. Semua pembuktian selalu dibatasi oleh keterbatasan teknologi.
Pengetahuan akan terus berkembang. Percaya itu.
fenomena cahaya dimalam hari lebih mudah kita lihat daripada di siang hari. Ini merupakan fenomena yang ada kaitannya dengan kecepatan atau tidak ?
BalasHapusApakah ketika kita kesulitan melihat cahaya di siang hari berarti cahaya melambat
tetapi, menurut banyak ilmuwan besar, kec. cahaya dalam ruang hampa konstan. DAn tidak terpengaruh intensitas nya. kalau ada partikel yang menghalanginya, itu mungkin.
BalasHapusKalau urusan sprti ini hanya Tuhan yang tahu, manusia hanya tahu sepersekian dari ilmunya. Jdi kesimpulannya : mungkin bisa benar, mungkin bisa salah